Saya mewawancarai seorang ibu dan bapak yang sudah berusia 50 tahun dan 64 namun dalam wawancara ini yang lebih banyak menjawab adalah si ibu karena si bapak kelihatannya tidak terlalu banyak suka ngomong. Mereka memiliki keluarga yang harmonis hingga sekarang ini. Mereka memiliki dua anak, satu anak laki-laki berusia 21 tahun dan satu anak perempuan berusia 19 tahun. Mereka sudah menikah selama 22 tahun. Juni awal lalu baru saja ibu dan bapak tersebut merayakan hari pernikahan mereka. Si ibu bercerita bagaimana ia dulu bertemu dengan suaminya, ia mengatakan bahwa ia pernah dilamar oleh orang asing asal Jerman namun ia tolak dan ketika ia bertemu dengan suaminya ia dan melihat pengorbanan apa yang sudah dilakukan suaminyalah yang membuat ibu ini sangat jatuh cinta kepada suaminta tersebut. Dan orang pertama yang bisa meyakinkan ibu dari ibu ini bahwa ia bisa menjaga ibu ini dengan baik adalah suaminya tersebut. Ketika saya tanya bagaimana bisa sampai sekarang menjadi keluarga yang harmonis ibu ini menjawab "Kuncinya dalam hubungan adalah kepercayaan dan komitmen yang kuat, kalau curiga terhadap sesuatu itu wajar tapi tetap kita harus percaya apa yang dikatakan oleh pasangan kita, dan kita sebagai istripun harus mengikuti apa kata suami". Saya menanyakan apakah walaupun usia pernikahan yang cukup lama ini tetap sering terjadi perbedaan pendapat atau tidak "Perbedaan pendapat tentu kadang ada, tapi biasanya saya dan suami saya berbeda pendapat hanya pada hal-hal sepele. Terkadang kami bertengkar juga karena hal-hal sepele lalu beberapa detik kemudian kami sudah baikan lagi seperti tidak terjadi apa-apa" jawabnya sambil tertawa. "Seberapa besar sih cinta ibu terhadap suami ibu?" "Waduh saya gak bisa ngukur tuh mbak besarnya, besar banget soalnya sampe saya gak tahu batasnya dimana, pokoknya saya sangat cintaaa dan sayangg sekali sama bapak" lalu saya bertanya kepada si bapak dan ia mengatakan "Saya juga sangat sayang dan cinta terhadap istri saya, ibu bisa menerima saya seutuhnya dan selalu tetap disamping saya dan memberikan solusi ketika saya sedang stres karena pekerjaan, dan masakannya enak-enak". Si ibu juga menambahkan sekalian untuk saya... "Nanti saat kamu mencari suami jangan terpaku oleh fisiknya. Cinta itu tidak dilihat dari segi manapun, kalau dapat pasangan yang tidak cakep tapi dia bisa ngasih kamu kebahagiaan dengan cara sederhana tapi kamu merasakan itu tuh lebih dari sederhana dan kamu merasa nyaman, insyaAllah orang itu adalah orang yang tepat untuk dijadikan pasangan hidup kamu" saya hanya mengangguk dan tersenyum. Wawancara tersebut hanya singkat karena ibu dan bapak tersebut harus melanjutkan pekerjaan mereka. Semoga apa yang mereka katakan bisa menjadi suatu masukan untuk kalian.