1. Hierarki Data
Hirarki data dalam proyeksinya
terhadap penggunaan di komputer, merupakan bagian-bagian yang saling
menghubungkan satu sama lainnya untuk membentuk suatu kumpulan informasi yang
disajikan sebagai alat penggunaan yang memiliki fungsi informasi yang berbeda-beda.
Menurut Kadir (1999), secara
tradisional, data diorganisasikan ke dalam suatu hirarki yang terdiri atas:
Satuan data terkecil yang tidak
dapat dipecah lagi menjadi unit lain yang bermakna. Pada data kepegawaian,
elemen data dapat berupa nama pegawai, alamat, kota tempat tinggal, dan atribut
lain yang menyangkut seorang pegawai. Istilah lain untuk elemen data adalah
medan (field), kolom, item, dan atribut.
Gabungan sejumlah elemen data yang
saling terkait. Sebagai contoh, nama, alamat, kota, dan tanggal lahir seorang
pegawai dapat dihimpun dalam sebuah rekaman. Dalam sistem basis data
relasional, rekaman biasa disebut dengan istilah tupel atau baris.
Himpunan seluruh rekaman yang
bertipe sama membentuk sebuah berkas. Berkas dapat dikatakan sebagai kumpulan
rekaman data yang berkaitan dengan suatu objek.
2. Pemrosesan: Batch, Online, Real Time
Batch
Processing adalah suatu model pengolahan data,
dengan menghimpun data terlebih dahulu, dan diatur pengelompokkan datanya dalam
kelompok-kelompok yang disebut batch. Tiap batch ditandai dengan identitas
tertentu, serta informasi mengenai data-data yang terdapat dalam batch
tersebut.
Pengolahan
interaktif atau online adalah data langsung diproses saat itu
dimasukkan, pengguna biasanya hanya harus menunggu waktu yang singkat untuk
menjawab. Pengolahan online mengharuskan pengguna untuk memasok input.
Pengolahan real time adalah bagian
dari proses interaktif atau online. Input terus menerus, secara otomatis
diperoleh dari sensor, misalnya yang segera diproses untuk menanggapi masukan
dalam waktu sedikit mungkin. Sistem ini tidak memerlukan pengguna untuk
mengontrolnya, ia bekerja secara otomatis.
3. Penyimpanan: DASD & SASD
Direct Access System Device (DASD)
Gaol
(2008), mengatakan DASD atau media penyimpanan akses langsung (direct access
storage device) adalah media arsip utama (file master) yang baik.
Penggunaan DASD lainnya yang juga populer adalah media penyimpanan sementara
yang berfungsi untuk menampung data semi-terproses. DASD dapat pula digunakan
sebagai media masukan dengan cara yang sama seperti pita magnetik. DASD tidak
baik untuk penyimpanan historis, karena tumpukan piringan lebih mahal daripada
gulungan pita atau cartridge. Sulianta (2008), mengatakan bahwa DASD
prosesnya lebih cepat dibanding SASD, karena untuk mengambil data tertentu
tidak perlu dicari dari awal berurutan.
Sequential Access System Device (SASD)
Sulianta
(2008), mengatakan Sequential Acess Storage Device (SASD) prosesnya lambat
karena untuk mencari data tertentu harus selalu dimulai dari awal. Contoh:
magnetic tape. Sudah jarang dipakai, umumnya hanya untuk backup, karena murah
dan kapasitas yang besar.
Daftar Pustaka
Gaol, Jimmy L. (2008). Sistem
Informasi Manajemen. Penerbit: Grasindo
http://www.gurupendidikan.com/perbedaan-batch-online-real-time-processing-method/
Diakses pada tanggal 8 November 2015
http://www.gurupendidikan.com/perbedaan-batch-online-real-time-processing-method/
Diakses pada tanggal 8 November 2015
https://www.academia.edu/8716697/Basis_Data_dan_Sistem_Basis_Data Diakses
pada tanggal 8 November 2015
Kadir, A. (1999). Konsep dan Tuntunan Praktis: Basis Data.
Yogyakarta: ANDI
Sulianta, F. (2008). Komputer Forensik. Jakarta: Elex Media
Komputindo