Alan
Turing pada tahun 1950 melakukan percobaan yang hasilnya bisa dipakai untuk
menentukan apakah dalam praktiknya suatu mesin bisa dikatakan cerdas. Percobaan
yang dilakukannya cukup sederhana. Turing melakukan percobaan ini pada saat
berpikir bahwa komputer yang bisa berpikir seperti otak mausia bisa hadir salam
kurun waktu 50 tahun lagi. Ilmu-ilmu baru bermunculan dengan tujuan
menghasilkan mesin-mesin cerdas – inilah yang kemudian kita kenal sebagai Artificial
Intelligence (Kecerdasan Buatan). Bidang penelitian Artificial Intelligence
(AI) modern dibentuk pada konferensi di kampus Darthmouth College pada musim
panas 1956, yang kemudian akan menjadi pemimpin penelitian-penelitian tentang
AI selama beberapa dekade, terutama John McCartney, Marvin Minsky, Allen Newel
dan Herbert Simon yang mendirikan laboratorium AI di MIT, CMU dan Stanford
(dalam Fatta, 2009).
Pada
tahun yang sama, program komputer AI pertama yang disebut Logic Theorist,
diumumkan. Kemampuan Logic Theorist yang terbatas untuk berpikir (menimbulkan
teorema-teorema kalkulus) mendorong para ilmuwan untuk merancang program lain
yang disebut General Problem Solver (GPS), yang ditujukan untuk digunakan dalam
memecahkan segala macam masalah. Proyek ini ternyata membuat para ilmuwan yang
pertama kali menyusun program ini kewalahan, dan riset AI dikalahkan oleh
aplikasi-aplikasi komputer yang tidak terlalu ambisius seperti SIM dan DSS. Namun
seiring waktu, riset yang terus-menerus akhirnya membuahkan hasil, dan AI telah
menjadi wilayah aplikasi komputer yang solid (dalam McLeod dan Schell, 2008). Bidang-bidang
yang termasuk dalam kecerdasan buatan antara lain ialah: Penglihatan Komputer
(Computer Vision), Pengolahan Bahasa Alami (Natural Language Processing),
Robotika (Robotics), Sistem Syaraf Buatan (Artificial Neural System), dan
Sistem Pakar (Expert System).
Turban
mendefinisikan kecerdasan buatan sebagai ilmu yang mempelajari cara membuat
komputer yang dapat bertindak dan memiliki kecerdasan seperti manusia (dalam
Kursini, 2006). Sedangkan menurut Kursini (2006), kecerdasan buatan (artificial
intelligence) merupakan kawasan penelitian, aplikasi dan instruksi yang terkait
dengan pemrograman komputer untuk melakukan sesuatu hal yang dalam pandangan
manusia adalah cerdas.
Kemudian
McLeod dan Schell (2008), mengungkapkan kecerdasan buatan adalah aktivitas
penyediaan mesin seperti komputer dengan kemampuan untuk menampilkan perilaku
yang akan dianggap sama cerdasnya dengan jika kemampuan tersebut ditampilkan
oleh manusia.
Laudon
dan Laudon (2008), mengatakan kecerdasan buatan terdiri dari sistem berbasis
komputer (baik perangkat keras maupun peranti lunak) yang berusaha untuk
menyamai tingkah laku manusia. Sistem semacam ini mampu mempelajari bahasa,
menyelesaikan pekerjaan fisik, dan menyamai keahlian dan cara pengambilan
keputusan manusia. Walaupun aplikasi kecerdasan buatan tidak dapat menyamai
kecerdasan manusia dalam hal keluasan, kompleksitas, keaslian, dan generalitas
pemikiran, kecerdasan buatan ini memiliki peranan penting dalam manajemen
pengetahuan.
Kecerdasan
erat kaitannya dengan kemampuan kognitif yang dimiliki oleh individu.
Selama hampir seribu tahun, banyak orang yang memimpikan untuk menciptakan
sesuatu yang bisa didefinisikan mirip manusia, atau lebih sering disebut AI.
Program komputer bekerja lebih efektif daripada pikiran manusia, dan kebanyakan
sangat pintar menirukan hal-hal yang nyata meski masih sedikit janggal.
Komputer mampu memecahkan banyak masalah dengan begitu mudah dan kita dapat
mengetahui hasilnya dengan akurat daripada penghitungan manual yang dilakukan
manusia sendiri. Seperti apapun hebatnya program komputer itu program itu
sendiri diciptakan oleh manusia juga awalnya yang menggunakan kemampuan
kognitif yang dimiliki manusia. Dari hal ini dapat diambil kesimpulan bahwa
kognisi manusia lebih baik daripada program komputer, karena program computer
sendiri diciptakan oleh manusia yang memilki akal kecerdasan kognitif manusia
itu sendiri.
Daftar Pustaka
Fatta, Hanif A. (2009). Rekayasa Sistem Pengenalan Wajah. Yogyakarta:
ANDI
McLeod, R. & Schell, George P. (2008). Sistem Informasi
Manajemen, Edisi 10. Jakarta: Salemba Empat
Kursini. (2006). Sistem Pakar, Teori dan Aplikasi.
Yogyakarta: ANDI
Laudon, Kenneth C., Laudon,
Jane P. (2009). Sistem Informasi Manajemen. Jakarta: Salemba Empat
Nurhayati, O. D. (2008). Konsep
Interaksi Manusia dan Komputer. Dipenogoro: Studi Sistem Komputer.
No comments:
Post a Comment