Tuesday, December 30, 2014

Komunikasi dalam Manajemen

A. Definisi Komunikasi Interpersonal Efektif
Banyak faktor yang mempengaruhi efektvitas komunikasi interpersonal. Komunikasi interpersonal dapat dikatakan efektif apabila pesan diterima dan dimengerti sebagaimana dimaksud oleh pengirim pesan, pesan ditindaklanjuti dengan sebuah pembuatan secara suka rela oleh penerima pesan, dapat meningkatkan kualitas hubungan antarpribadi, dan tidak ada hambatan untuk hal itu Hardjana (2003) dalam Suranto (2011).

Berdasarkan definisi tersebut, dapat dikatakan bahwa komunikasi interpersonal dikatakan efektif apabila memenuhi tiga persyaratan utama, yaitu pesan yang dapat diterima dan dipahami oleh komunikan sebagaimana dimaksud oleh komunikator, ditindak-lanjuti dengan perbuatan secara sukarela, dan meningkatkan kualitas hubungan antar pribadi.

Komunikasi interpersonal efektif dalam organisasi yang mencakup:
1. Componential
Menjelaskan komunikasi antar pribadi dengan mengamati komponen-komponen utamanya, dalam hal ini adalah penyampaian pesan oleh satu orang dan penerimaan pesan oleh orang lain dengan berbagai dampaknya dan dengan peluang untuk memberikan umpan balik dengan segera.
2. Situasional
Interaksi tatap muka antara dua orang dengan potensi umpan balik langsung dengan situasi yang mendukung disekitarnya.

B. Model Pengolahan Informasi
Model Pengolahan Informasi pada dasarnya menitikberatkan dorongan-dorongan internal (datang dari dalam diri) manusia untuk memahami dunia dengan cara menggali dan mengorganisasikan data, merasakan adanya masalah dan mengupayakan jalan pemecahannya, serta mengembangkan bahasa untuk mengungkapkannya.

Model pengolahan informasi:
  1. Rational
  2. Limited Capacity
  3. Expert
  4. Cybernetic
C. Model Interaktif Manajemen

1. Confidence
Dalam manajemen timbulnya suatu interaksi karena adanya rasa nyaman. Kenyamanan tersebut dapat membuat suatu organisasi bertahan lama dan menimbulkan suatu kepercayaan dan pengertian.
2. Immediacy
Ini adalah model organisasi yang membuat suatu organisasi tersebut menjadi segar dan tidak membosankan
3. Interaction Management
Adanya berbagai interaksi dalam manajemen seperti mendengarkan dan juga menjelaskan kepada berbagai pihak yang bersangkutan
4. Expressiveness
Mengembangkan suatu komitmen dalam suatu organisasi dengan berbagai macam ekspresi perilaku.
5. Other-Orientation
Dalam hal ini suatu manajemen organisasi berorientasi pada pegawai

Daftar Pustaka

Monday, December 1, 2014

Komunikasi dalam Manajemen

A. Komunikasi
Istilah komunikasi berasal dari kata Latin Communicare atau Communis yang berarti sama atau menjadikan milik bersama. Kalau kita berkomunikasi dengan orang lain, berarti kita berusaha agar apa yang disampaikan kepada orang lain tersebut menjadi miliknya. Beberapa definisi komunikasi adalah:
  1. Komunikasi adalah kegiatan pengoperan lambang yang mengandung arti/makna yang perlu  dipahami bersama oleh pihak yang terlibat dalam kegiatan komunikasi (Astrid).
  2. Komunikasi adalah kegiatan perilaku atau kegiatan penyampaian pesan atau informasi tentang pikiran atau perasaan (Roben.J.G).
  3. Komunikasi adalah sebagai pemindahan informasi dan pengertian dari satu orang ke orang lain(Davis, 1981).
  4. Komunikasi adalah berusaha untuk mengadakan persamaan dengan orang lain (Schram,W).
  5. Komunikasi adalah penyampaian dan memahami pesan dari satu orang kepada orang lain, komunikasi merupakan proses sosial (Modul PRT, Lembaga Administrasi)
B. Proses Komunikasi
Fungsi komunikasi dibagi menjadi empat bagian. Fungsi-fungsi suatu peristiwa komunikasi (communication event) tampaknya tidak sama sekali independen, melainkan juga berkaitan dengan fungsi-fungsi lainnya, meskipun terdapat suatu fungsi dominan.

Fungsi Komunikasi Sosial, komunikasi itu penting membangun konsep diri kita, aktualisasi diri, kelangsungan hidup untuk memperoleh kebahagiaan, terhindar dari tekanan. 

Fungsi Komunikasi Ekspresif, komunikasi ekspresif dapat dilakukan sejauh komunikasi tersebut menjadi instrumen untuk menyampaikan perasaan-perasaan (emosi kita) melalui pesan-pesan non verbal.

Fungsi Komunikasi Ritual, komunikasi ritual sering dilakukan secara kolektif. Suatu komunitas sering melakukan upacara-upacara berlainan sepanjang tahun dalam acara tersebut orang mengucapkan kata-kata dan menampilkan perilaku yang bersifat simbolik.

Fungsi Komunikasi Instrumental, komunikasi instrumental mempunyai beberapa tujuan umum: menginformasikan, mengajar, mendorong, mengubah sikap dan keyakinan dan mengubah perilaku atau menggerakan tindakan dan juga menghibur (persuasif). Suatu peristiwa komunikasi sesungguhnya seringkali mempunyai fungsi-fungsi tumpang tindih, meskipun salah satu fungsinya sangat menonjol dan mendominasi.

C. Hambatan Komunikasi

Ada 4 faktor hambatan yang biasa seringkali terjadi diantara pengirim dan penerima pesan yaitu:
1. Hambatan sosio-antro-psikologis
Proses komunikasi berlangsung dalam konteks situasional. Situasi ini sangat berhubungan dengan faktor sosiologis-antropologis-psikologis.

  • Hambatan Sosiologis

Seorang sosiolog Jerman Ferdinand Tonnies mengklasifikasi kehidupan manusia dalam masyarakat menjadi dua yaitu Gemeinschaft dan Gesselschaft. Gemeinschaft adalah pergaulan hidup yang bersifat pribadi, statis, dan takrasional seperti kehidupan rumah tangga. Gesselschaft adalah pergaulan hidupyang bersifat tak pribadi, dinamis, dan rasional, seperti organisasi. Seseorang yang bagaimanapun tingginya kedudukan yang ia jabat, ia akan menjadi bawahan orang lain. Masyarakat yang terdiri dari berbagai golongan dan lapisan,yang menimbulkan perbedaan dalam status sosial, agama, ideology,tingkat pendidikan, tingkat kekayaan, dan sebagainya, yang kesemuanya dapat menjadi hambatan bagi kelancaran komunikasi.
  • Hambatan Antropologis

Dalam melancarkan komunikasinya, kominikator tidak akan berhasil apabila ia tidak mengenal siapa komunikan yang dijadikan sasarannya.
  • Hambatan Psikologis

Faktor psikologis sering kali menjadi hambatan dalam komunikasi, pada umumnya komunikator tidak mengkaji diri komunikan, dan menyebabkan si komunikan merasa sedih, bingung, bahkan kecewa jika si komunikan menaruh prasangka kepada si komunikator. Prasangka merupakan salah satu hambatan berat bagi kegiatan komunikasi, karena orang yang berprasangka belum apa-apa sudah menentang komunikator karena biasanya terbawa oleh emosi.

2. Hambatan semantis
Hambatan ini terdapat pada komunikator. Faktor semantis menyangkut bahasa yang digunakan komunikator sebagai media untuk menyalurkan pikiran dan perasaannya kepada komunikan. Demi kelancaran komunikasinya seorang komunikator harus benar-benar konsentrasi agar tidak terjadi salah ucap, jika salah ucap akan terjadi misunderstanding dan misscommunication. Biasanya terjadi karena perbedaan daerah asal dan bahasa yang biasa digunakan antara komikan dan komunikator. Jadi, untuk menghilangkan hambatan semantis dalam komunikasi, seorang komunikator harus mengucapkan pernyataan dan perkataannya dengan jelas dan tegas, memilihkan kata-kata yang tidak menimbulkan persepsi yang salah, dan disusun dengan kalimat-kalimat yang logis.

3. Hambatan Mekanis
Hambatan mekanis biasanya dijumpai pada media yang dipergunakan dalam proses komunikasi. 
Contoh-contoh hambatan mekanis yaitu: suara telepon yang kerotokan, gambar yang meliuk-liuk pada televisi, dan suara yang hilang-munculdari pesawat radio. Hambatan dari beberapa media tidak mungkin diatasi oleh komunikator. Untuk menghindari hal ini biasanya untuk selalu memastikan apakah pesan bisa disampaikan melalui media mekanis atau tidak dan apakah pesan bisa diterima secara rohani atau tidak.

4. Hambatan Ekologis
Hambatan ekologis disebabkan oleh faktor gangguan lingkungan terhadap proses berlangsungnya komunikasi, jadi datangnya dari lingkungan.
Contoh hambatan ekologis adalah suara pesawat terbang lewat dan suara petir. Situasi komunikasi ini sangatlah tidak nyaman untuk mengatasi dan menghindari agar hal ini tidak terjadi yaitu kita harus mengusahakan tempat komunikasi yang bebas dari kebisingan.

Dari empat faktor hambatan tersebut, dapat diidentifikasikan hambatan-hambatanyang mungkin muncul dalam proses komunikasi, yaitu:

  1. Tidak Mengenal Audiens. Mereka tidak mengetahui sasaran dari komunikasi itu, sehingga komunikasi yang dilakukan tidak efektif. Maka sebagai seorang komunikator hendaknya mengenali komunikannya.
  2. Tidak Tahu Bagaimana Menyerap Komunikasi. Penerima menyerap infomasi tersebut sesuai dengan kemampuannya maka, untuk mengefektifkan komunikasi tersebu penyampai pesan harus lebih mengenal penerima komunikasi tersebut.
  3. Tidak Tahu Pola Komunikasi Budaya. Seseorang harus mengetahui pola penyampaian kepada setiap orang karena mereka mempunyai budaya masing-masing.
  4. Jarang melakukan evaluasi respons komunikasi 
  5. Tidak tahu kebiasaan komunikasi lisan 
  6. Tidak terbiasa mendengarkan 
  7. Tidak bisa membuka diri dalam percakapan
  8. Tidak tahu strategi menggunakan media 
  9. Tidak bisa berkomunikasi secara tertulis
  10. Pengetahuan masyarakat - masyarakat yang rendah tentang bahasa kesehatan yang digunakan. Karena itu, setiap literatur kesehatan harus disesuaikan dengan tingkat pemahaman mereka
  11. Akses informasi yang terbatas (internet) karena masih banyak daerah yang belumsecara merata memiliki akses internet walaupun banyak informasi. 
  12. Kurangnya aktivitas penelitian untuk mengembangkan komunikasi tersebut.
  13. Banyaknya informasi yang berkualitas rendah karena akan sangat berisiko apabilamereka mendapatkan informasi yang tidak akurat kualitas kesehatan menurun.
  14. Ketidakmampuan para pekerja kesehatan untuk berkomunikasi kepada pasien dikarenakan berbagai hambatan komunikasi seperti hambatan bahasa, perbedaan sosial budaya.

Daftar Pustaka
Cute Plant Dancing Kaoani