Wednesday, March 25, 2015

Artikel 2: Perbedaan Psikoterapi dan Konseling serta Pendekatan terhadap Mental Illness dan Bentuk Utama Terapi

Perbedaan Psikoterapi
Eyesenck (1961), seseorang yang dikenal sebagai penentang yang gigih terhadap Psikoanalisis, merumuskan psikoterapi dalam beberapa ciri yakni:
1. Hubungan antar perorangan yang berlangsung lama.
2.Melibatkan seorang yang terlatih.
3 Adanya ketikdakpuasan pada diri klien tentang sesuatu yang emosional atau penyesuaian diri.
4. Pemakaian metode psikologi.
5. Aktivitas yang mendasarkan pada teori tentang kelainan mental.
6. Melalui hubungan yang dilakukan, bertujuan memperbaiki ketidakpuasannya terhadap diri sendiri.
Perumusan oleh Eyesenck ini juga menunjukkan pada faktor yang mendalam, yakni faktor emosi dan karena itu membutuhkan waktu yang cukup lama untuk menanganinya dan memerlukan landasan teori yang mantap mengenai kelainan mental, juga mengenai hambatan atau gangguan perilaku. Bahwa psikoterapi membutuhkan waktu lebih lama, juga dikemukakan oleh Ivey & Simek-Downing (1980) yang mengemukakan bahwa psikoterapi adalah proses jangka panjang, berhubungan dengan upaya merekonstruksi seseorang dan perubahan yang lebih besar pada struktur kepribadian. Sedangkan konseling dikemukakan oleh mereka sebagai proses yang lebih intensif berhubungan dengan upaya membantu orang normal mencapai tujuannya dan agar berfungsi lebih efektif.
Adanya batas yang kurang tajam antara konseling dan psikoterapi sehingga sering mengaburkan, dikemukakan oleh Hahn (1953) dan English & English (1958).

Pendekatan terhadap Mental Illness

  • Pendekatan Psikoanalisa: banyak menekankan faktor ketidaksadaran dan berlandaskan pada pengaruh aspek biologis manusia.
  • Pendekatan Behavioristik: Lebih ke proses berpikir rasional dalam terapi. Pendekatan ini memandang manusia dari suduh perilaku yang tampak yang bisa diobservasi dan dikuantifikasi.
  • Pendekatan Humanistik: Sangat mementingkan nilai-nilai kemanusiaan pada diri seseorang.
  • Gestalt: Sebagian besar merupakan terapi eksperimental yang menekankan kesadaran dan integrasi, yang muncul sebagai reaksi melawan terapi analitik, serta mengintegrasikan fungsi jiwa dan badan.
Bentuk Utama Terapi
  1. Teknik Terapi Psikoanalisa: Di dalam tiap-tiap individu terdapat kekuatan yang saling berlawanan yang menyebabkan konflik internal tidak terhindarkan. Konflik ini mempunyai pengaruh kuat pada perkembangan kepribadian individu, sehingga menimbulkan stres dalam kehidupan. Teknik ini menekankan fungsi pemecahan masalah dari ego yang berlawanan dengan impuls seksual dan agresif dari id. Model ini banyak dikembangkan dalam psikoanalisis Freud. Menurutnya, paling tidak terdapat lima macam teknik penyembuhan penyakit mental.
  2. Teknik Terapi Perilaku: Teknik ini menggunakan prinsip belajar untuk memodifikasi perilaku individu, antara lain desentisasi, sistematik, flooding, penguatan sistematis, pemodelan, pengulangan perilaku yang pantas dan regulasi diri perilaku.
  3. Teknik Terapi Kognitif Perilaku: Teknik modifikasi perilaku individu dan mengubah keyakinan Maladaptif. Terapis membantu individu mengganti interpretasi yang irasional terhadap suatu peristiwa dengan interpretasi yang lebih realistik.
  4. Teknik Terapi Humanistik: Menggunakan pendeketan fenomenologi kepribadian yang membantu individu menyadari diri sesungguhnya dan memecahkan masalah mereka dengan intervensi terapis yang minimal (client-centered-therapy). 
  5. Teknik Terapi Elektrik atau Integratif: Memilih teknik terapi yang paling tepat untuk klien tertentu. Terapis mengkhususkan diri dalam masalah spesifik, seperti alkoholisme, disfungsi seksual, dan depresi.
  6. Teknik terapi Kelompok dan Keluarga: Teknik yang memberikan kesempatan bagi individu untuk menggali sikap dan perilakunya dalam interaksi dengan orang lain yang memiliki masalah serupa. Sedangkan terapi keluarga adalah bentuk terapi khusus yang membantu pasangan suami dan istri, atau hubungan orangtua-anak, untuk mempelajari cara yang lebih efektif, untuk berhubungan satu sama lain dan untuk menangani berbagai masalahnya.
Daftar Pustaka
Gunarsa, S.(2011). Konseling dan Psikoterapi. Jakarta: Libri
Corey, Gerald.(2009). Teori Konseling dan Psikoterapi. Jakarta: Refika Aditama
Lesmana, J. Murad.(2006). Dasar-dasar Konseling. Jakarta: UI Press

No comments:

Post a Comment

Cute Plant Dancing Kaoani