Monday, June 6, 2016

Tugas Makalah Kesehatan Mental : Paranoid

BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Kepribadian adalah suatu gaya perilaku yang menetap dan secara khas dapat dikenali pada setiap individu. Gangguan kepribadian merupakan suatu ciri kepribadian yang menetap, kronis, dapat terjadi pada hampir semua keadaan, menyimpang secara jelas dari norma-norma budaya, dan maladaptive serta menyebabkan fungsi kehidupan yang buruk.
Gangguan-gangguan kepribadian atau watak pada hakikatnya harus dibedakan dari gangguan-gangguan mental lain karena gangguan ini disebabkan oleh kekurangan pada struktur kepribadian dan bukan pada fungsinya. Pada umumnya, cacat structural itu adalah pola tingkah laku tidak mampu menyesuaikan diri yang berlangsung lama dan cirinya ialah memperlihatkan gangguan tingkah laku itu sendiri dan bukan pengalaman kecemasan subjektif atau perkembangan simtom-simtom mental atau emosional seperti yang terdapat pada gangguan-gangguan lain.
Terdapat banyak jenis gangguan kepribadian yang dapat menyerang mental seseorang. Gangguan kepribadian dibedakan dalam tiga tipe yaitu tipe A, B dan C. Dalam makalah ini penulis ingin membahas mengenai salah satu gangguan kepribadian pada tipe A yaitu gangguan kepribadian paranoid. Paranoid adalah penyakit mental di mana seseorang meyakini bahwa orang lain ingin membahayakan dirinya.

B.     Tujuan
1.      Untuk mengetahui apa itu gangguan kepribadian paranoid
2.      Mengetahui penyebab terjadinya paranoid
3.      Membahas contoh kasus mengenai paranoid
4.      Mengetahui cara treatmen gangguan kepribadian paranoid
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A.    Definisi Paranoid
      Sunaryo (2004), mengatakan bahwa paranoid adalah bentuk gangguan kepribadian dengan sifat curiga yang berlebihan. Kemudian Wade dan Travis (2008), menjelaskan bahwa paranoid adalah gangguan yang ditandai dengan timbulnya rasa curiga dan rasa tidak percaya yang berlebihan, serta perasaan irasional mendapat ancaman dari orang lain.
Selanjutnya Sipayung (2010), mendefinisikan paranoid sebagai penyakit mental dimana seseorang meyakini bahwa orang lain ingin membahayakan dirinya atau sebagai gangguan mental yang ditandai dengan kecurigaan yang tidak rasional atau logis.
      Menurut Halgin dan Whitbourne (2011), mengatakan bahwa orang dengan gangguan kepribadian paranoid (paranoid personality disorder) begitu curiga terhadap orang lain dan selalu berjaga-jaga terhadap kemungkinan bahaya atau kejahatan.
      Berdasarkan uraian diatas paranoid dapat diartikan sebagai gangguan kepribadian dimana individu selalu merasa curiga, tidak aman dan tidak dapat percaya dengan orain lain yang berlebihan.

B.     Karakteristik Paranoid
Halgin dan Whitbourne (2011), mengungkapkan beberapa karakteristik gangguan kepribadian paranoid:
1.      Kecurigaan yang tidak beralasan bahwa orang lain memanfaatkan, mencelakai, atau membohongi mereka
2.      Tenggelam dalam keraguan yang tidak beralasan tentang kesetiaan atau loyalitas orang lain
3.      Keengganan untuk menceritakan rahasianya pada orang lain karena takut bahwa informasi tersebut akan digunakan untuk melawan mereka
4.      Kecenderungan untuk membaca hal yang tersembunyi atau hal yang mengancam dari penilaian atau peristiwa yang tidak berbahaya
5.      Kecenderungan untuk memendam dendam
6.      Persepsi mengenai serangan pribadi yang tidak muncul pada orang lain dan kecenderungan bereaksi dengan alas an serangan yang besar
7.      Kecurigaan terus-menerus yang tidak beralasan tentang kesetiaan suami/istri atau partner seksual

C.    Treatment Paranoid
Untuk menyembuhkan gangguan paranoid dilakukan terapi pada pasien itu sendiri yang bisa mengikutsertakan keluarganya. Terapi-terapi tersebut yaitu:
1.      Terapi keluarga
Keluarga pasien bisa diikutsertakan dalam terapi. Tujuannya agar keuarga dapat mendampingi pasien dalam menjalani terapi. Dengan demikian, terapi dapat dilakukan lebih efektif dan pasien lebih cepat sembuh.
2.      Psikoterapi individu
Tujuan dari terapi ini adalah  membantu orang dengan gangguan paranoid untuk mengenali diri sendiri dan penyebab gangguan paranoidnya. Diharapkan, pasien dapat mengendalikan dan memperbaiki pikiran-pikiran yang tidak semestinya.
3.      Terapi kognitif-perilaku
Selain diberi terapi untuk mengenali diri sendiri, pasien juga diberi terapi untuk belajar mengubah pola pikiran dan perilaku. Jadi, perilaku yang membuatnya terus-menerus merasa cemas, takut, dan curiga, berangsur-angsur akan hilang.


D.    Contoh Kasus
      Anita adalah orang yang menciptakan program komputer yang selalu khawatir bahwa orang lain akan memanfaatkan pengetahuannya. Ia melihatnya sebagai “rahasia besar”, program pengaturan data yang baru yang ditulisnya. Bahkan ia takut bahwa ketika ia meninggalkan kantor di malam hari seseorang akan menyelinap masuk ke meja kerjanya dan mencuri catatannya. Ketidakpercayaannya terhadap orang lain merembet pada semua hubungan interpersonal. Kecurigaannya bahwa ia ditipu meskipun mencemari transaksi rutin di bank dan toko-toko. Anita sering berpikir bahwa dirinya merupakan orang yang rasional dan dapat membuat keputusan yang objektif, ia menganggap ketidakmampuannya untuk mempercayai orang lain sebagai reaksi yang wajar terhadap dunia yang penuh dengan pendaki-pendaki tangga badan hokum yang tidak jujur dan oportunis ini (dalam Halgin dan Whitbourne, 2011).
















BAB III
ANALISIS & KESIMPULAN

A.    Analisis
      Dari contoh kasus yang diberikan dapat dilihat Anita mengalami gangguan paranoid yang menunjukkan adanya indikasi yaitu bagaimana ia memiliki kecurigaan yang berlebihan terhadap orang lain dan tidak percaya dengan orang lain bahkan ia berfikir bahwa akan ada orang yang menyelinap masuk ke ruang kerjanya untuk mencuri catatan yang telah ia buat. Dari perilaku tersebut seorang penderita paranoid dapat selalu merasa cemas dan bahkan dapat sampai bersikap kasar dan marah terhadap orang lain. Seperti yang dikatakan oleh Halgin dan Whitbourne (2011), salah satu ciri karakteristik pada penderita gangguan kepribadian paranoid ialah memiliki kecurigaan yang tidak beralasan bahwa orang lain akan memanfaatkan, mencelakai atau membohongi mereka.

B.     Kesimpulan
Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa paranoid adalah gangguan kepribadian dimana individu merasa dirinya tidak aman dan ia tidak dapat percaya dengan orang lain. Individu yang memiliki gangguan kepribadian paranoid cenderung memiliki indikasi seperti selalu cemas, merasa tidak aman, tidak ingin menceritakan rahasianya kepada orang lain, mencurigai orang lain dan melakukan hal lain yang dapat merugikan diri individu tersebut sendiri. Penderita paranoid dapat disembuhkan dengan beberapa treatment psikologis seperti dapat dengan terapi yang ditemani oleh keluarga pasien agar pasien merasa diberi dukungan untuk cepat sembuh, terdapat juga psikoterapi individu dimana pasien harus memiliki pikiran yang positif dan dapat mengendalikan pikiran yang semestinya tidak dipikirkan, dan terakhir pasien juga bisa dengan terapi kognitif-perilaku dimana pasien harus mengubah pola pikirnya.

DAFTAR PUSTAKA
Halgin, Richard P., Whitbourne, Susan K. (2011). Psikologi Abnormal: Perspektif Klinis pada Ganguan Psikologis, Edisi 6 Buku 2. Jakarta: Salemba Humanika
Semiun, Y. (2006). Kesehatan Mental 2. Yogyakarta: Kanisus
Sipayung, A. (2010). Hati-hati Mengatakan Anak Anda Tidak Sakit Jiwa. Jakarta: Gramedia
Sunaryo. (2004). Psikologi Untuk Keperawatan. Jakarta: EGC
Tomb, David D. (2003). Buku Saku Psikiatri. Jakarta: EGC

Wade, C., Travis, C. (2008). Psikologi: edisi ke-9 Jilid 1. Jakarta: Erlangga

Saturday, January 2, 2016

Tugas Web Design: Egosentrisme

Home
Pada bagian Home, hanya ada gambar-gambar yang bersangkutan dengan psikologi beserta quotes. Dapat dilihat di kanan atas terdapat kotak search engine untuk memudahkan individu dalam mencari teori atau pengertian mengenai variabel-variabel psikologi. Dan disini saya memilih mengenai egosentrisme.

Egosentrisme
Inilah tampilan setelah mengetik “egosentrisme” dalam search engine tadi. Dalam egosentrisme ini terdapat pengertian egosentrisme dan hal-hal yang menasari terjadinya egosentrisme. Jika selesai membaca atau ingin mencari mengenai variabel lainnya individu bisa langsung meng klik home untuk balik ke tampilan utama dan mencari dengan menggunakan search engine yang tersedia.

Penyebab
Selanjutnya dapat mengklik penyebab jika ingin mengetahui penyebab dari egosentrisme.

Pencegahan
Kemudian jika meng klik pencegahan, maka akan muncul berbagai cara untuk mencegah egosentrisme.

Penanganan
Dan terakhir bisa klik pada penanganan, yaitu cara-cara menangani egosentrisme. Setelah selesai membaca, bisa langsung meng klik home untuk balik ke tampilan utama dan mencari teori lainnya dengan menggunakan search engine yang tersedia.

Artificial Intelligence & Expert System: Eliza, Parry, NetTalk

        Sistem pakar (Expert System) adalah aplikasi berbasis komputer yang digunakan untuk menyelesaikan masalah sebagaimana yang dipikirkan oleh pakar. Pakar yang dimaksud disini adalah orang yang mempunyai keahlian khusus yang dapat menyelesaikan masalah yang tidak dapat diselesaikan oleh orang awam. Sistem pakar memiliki 2 komponen utama yaitu basis pengetahuan dan mesin inferensi. Basis pengetahuan merupakan tempat penyimpanan pengetahuan dalam memori komputer, dimana pengetahuan ini diambil dari pengetahuan pakar (Kursini, 2008).
Sementara sistem pakar menurut Martin dan Oxman (dalam Kursini, 2006), adalah sistem berbasis komputer yang menggunakan pengetahuan, fakta, dan teknik penalaran dalam memecahkan masalah yang biasanya hanya dapat dipecahkan oleh seorang pakar dalam bidang tersebut. Kemudian Pusadan (2014), mengatakan secara umum sistem pakar (expert system) adalah sistem yang berusaha mengadopsi pengetahuan manusia ke komputer, agar komputer dapat menyelesaikan masalah seperti yang biasa dilakukan oleh para ahli.
Expert System mulai dikembangkan pada pertengahan tahun 1960-an oleh Artificial Intelligence Corporation. Periode penelitian artificial intelligence ini didominasi oleh suatu keyakinan bahwa nalar yang digabung dengan komputer canggih akan menghasilkan prestasi pakar atau bahkan manusia super (Kusini, 2006).


ELIZA
Eliza adalah salah satu Sistem Pakar yang paling awal dikembangk oleh Joseph Weizenbaum di MTT sebagai program komputer terapis. Program ini membuat pengguna berkominikasi dengan komputer sebagaimana sedang berkonsultasi dengan seorang terapis.Berikut adalah contoh percakapan antara Eliza dengan seorang klien :
Eliza       : Hello. I am ELIZA. How can I help you?
Klien       : My name is Balza
Eliza       : I have told you before, I do not care about names
Klien       : I don’t have any money. That’s my problem
Eliza       : Why do you say your problem?
Klien       : Because you asked me
Eliza       : Do any other reasons not come to mind?
Klien       : No
Eliza       : You are being a bit negative
Klien       : Why?
Eliza       : Please go on
Klien       : OK. I am bankrupt
Eliza       : How long have you been bankrupt?
Klien       : A year
Eliza       : Please go on
Klien       : So, what should I do?
Eliza       : Does that question interest you?
Klien       : Yes, how can I make big money?
Eliza       : You are sure?
Klien       : Of course I’m sure

PARRY
Parry adalah sebuah sistem pakar yang termasuk juga paling awal dikembangkan di Standford University oleh seorang psikiater, yaity Kenneth Colby. Kenneth Colby mensimulasikan seorang paranoid dalam sistem pakar parry ini. Berikut ini adalah contoh respon Parry terhadap pertanyaan seorang psikiater yang menginterviunya :
Psikiater : Why are you in the hospital?
Parry      : I shouldn’t be here
Psikiater : Who brought you here?
Parry      : The police
Psikiater : What trouble did you have with the police?
Parry      : Cops don’t do their job
Psikiater : What do they do instead?
Parry      : Cops arrest wrong people
Psikiater : They arrest the right ones sometimes
Parry      : The law should get those Italian crooks
Psikiater : Are you Italian?
Parry      : My bacground is British but I was born in this country
Psikiater : Do you know any Italian crooks?
Parry      : I try to avoid the underworld

NETTALK
NetTalk merupakan hasil penelitian Terrence Sejnowski dan Charles Rosenberg pada pertengahan 1980 mengenai jaringan saraf tiruan. NetTalk adalah sebuah program yang berdasarkan pada jaring-jaring neuron dengan membaca tulisan dan mengucapkannya keras-keras. NetTalk membaca keras-keras dengan cara mengkonversi tulisan menjadi fonem-fonem, unit dasar dari suara sebuah bahasa. Hal ini mengungkapkan bahwa belajar membaca melibatkan mekanisme kompleks yang banyak melibatkan bagian dari otak manusia. Sistem ini memiliki tiga lapisan yaitu: lapisan input (setiap unit merespon tulisan), lapisan output (unit menampilkan ke 55 fonem dalam bahasa inggris) dan lapisan unit tersembunyi (setiap unit ditambahkan koneksinya pada setiap input maupun output).




Daftar Pustaka
Kursini. (2006). Sistem Pakar, Teori dan Aplikasi. Yogyakarta: ANDI
Kursini. (2008). Aplikasi Sistem Pakar. Yogyakarta: ANDI
Pusadan, Mohammad Y. (2014). Pemrograman MATLAB pada Sistem Pakar Fuzzy. Yogyakarta: Deepublish
Solso, R.L., Maclin, O.H., Maclin, M.K. (2008). Psikologi kognitf edisi kedelapan. Jakarta: Penerbit Erlangga.

Tuesday, December 29, 2015

Sejarah Artificial Intelligence dan Hubungannya Dengan Kognisi Manusia

Alan Turing pada tahun 1950 melakukan percobaan yang hasilnya bisa dipakai untuk menentukan apakah dalam praktiknya suatu mesin bisa dikatakan cerdas. Percobaan yang dilakukannya cukup sederhana. Turing melakukan percobaan ini pada saat berpikir bahwa komputer yang bisa berpikir seperti otak mausia bisa hadir salam kurun waktu 50 tahun lagi. Ilmu-ilmu baru bermunculan dengan tujuan menghasilkan mesin-mesin cerdas – inilah yang kemudian kita kenal sebagai Artificial Intelligence (Kecerdasan Buatan). Bidang penelitian Artificial Intelligence (AI) modern dibentuk pada konferensi di kampus Darthmouth College pada musim panas 1956, yang kemudian akan menjadi pemimpin penelitian-penelitian tentang AI selama beberapa dekade, terutama John McCartney, Marvin Minsky, Allen Newel dan Herbert Simon yang mendirikan laboratorium AI di MIT, CMU dan Stanford (dalam Fatta, 2009).
Pada tahun yang sama, program komputer AI pertama yang disebut Logic Theorist, diumumkan. Kemampuan Logic Theorist yang terbatas untuk berpikir (menimbulkan teorema-teorema kalkulus) mendorong para ilmuwan untuk merancang program lain yang disebut General Problem Solver (GPS), yang ditujukan untuk digunakan dalam memecahkan segala macam masalah. Proyek ini ternyata membuat para ilmuwan yang pertama kali menyusun program ini kewalahan, dan riset AI dikalahkan oleh aplikasi-aplikasi komputer yang tidak terlalu ambisius seperti SIM dan DSS. Namun seiring waktu, riset yang terus-menerus akhirnya membuahkan hasil, dan AI telah menjadi wilayah aplikasi komputer yang solid (dalam McLeod dan Schell, 2008). Bidang-bidang yang termasuk dalam kecerdasan buatan antara lain ialah: Penglihatan Komputer (Computer Vision), Pengolahan Bahasa Alami (Natural Language Processing), Robotika (Robotics), Sistem Syaraf Buatan (Artificial Neural System), dan Sistem Pakar (Expert System).

Turban mendefinisikan kecerdasan buatan sebagai ilmu yang mempelajari cara membuat komputer yang dapat bertindak dan memiliki kecerdasan seperti manusia (dalam Kursini, 2006). Sedangkan menurut Kursini (2006), kecerdasan buatan (artificial intelligence) merupakan kawasan penelitian, aplikasi dan instruksi yang terkait dengan pemrograman komputer untuk melakukan sesuatu hal yang dalam pandangan manusia adalah cerdas.
Kemudian McLeod dan Schell (2008), mengungkapkan kecerdasan buatan adalah aktivitas penyediaan mesin seperti komputer dengan kemampuan untuk menampilkan perilaku yang akan dianggap sama cerdasnya dengan jika kemampuan tersebut ditampilkan oleh manusia.

Laudon dan Laudon (2008), mengatakan kecerdasan buatan terdiri dari sistem berbasis komputer (baik perangkat keras maupun peranti lunak) yang berusaha untuk menyamai tingkah laku manusia. Sistem semacam ini mampu mempelajari bahasa, menyelesaikan pekerjaan fisik, dan menyamai keahlian dan cara pengambilan keputusan manusia. Walaupun aplikasi kecerdasan buatan tidak dapat menyamai kecerdasan manusia dalam hal keluasan, kompleksitas, keaslian, dan generalitas pemikiran, kecerdasan buatan ini memiliki peranan penting dalam manajemen pengetahuan.
Kecerdasan erat kaitannya dengan kemampuan kognitif yang dimiliki oleh individu. Selama hampir seribu tahun, banyak orang yang memimpikan untuk menciptakan sesuatu yang bisa didefinisikan mirip manusia, atau lebih sering disebut AI. Program komputer bekerja lebih efektif daripada pikiran manusia, dan kebanyakan sangat pintar menirukan hal-hal yang nyata meski masih sedikit janggal. Komputer mampu memecahkan banyak masalah dengan begitu mudah dan kita dapat mengetahui hasilnya dengan akurat daripada penghitungan manual yang dilakukan manusia sendiri. Seperti apapun hebatnya program komputer itu program itu sendiri diciptakan oleh manusia juga awalnya yang menggunakan kemampuan kognitif yang dimiliki manusia. Dari hal ini dapat diambil kesimpulan bahwa kognisi manusia lebih baik daripada program komputer, karena program computer sendiri diciptakan oleh manusia yang memilki akal kecerdasan kognitif manusia itu sendiri.


Daftar Pustaka
Fatta, Hanif A. (2009). Rekayasa Sistem Pengenalan Wajah. Yogyakarta: ANDI
McLeod, R. & Schell, George P. (2008). Sistem Informasi Manajemen, Edisi 10. Jakarta: Salemba Empat
Kursini. (2006). Sistem Pakar, Teori dan Aplikasi. Yogyakarta: ANDI
Laudon, Kenneth C., Laudon, Jane P. (2009). Sistem Informasi Manajemen. Jakarta: Salemba Empat
Nurhayati, O. D. (2008). Konsep Interaksi Manusia dan Komputer. Dipenogoro: Studi Sistem Komputer.

Monday, November 9, 2015

3 Software Pengolah Database

1. MySQL
MySQL adalah sebuah implementasi dari sistem manajemen yang didistribusikan secara gratis dibawah lisensi GPL (General Public License). Setiap pengguna dapat secara bebas menggunakan MySQL, namun dengan batasan perangkat lunak tersebut tidak boleh dijadikan produk turunan yang bersifat komersial. MySQ: dapat mengolah database yang banyak digunakan dan biasa digunakan untuk aplikasi web.



2. Oracle
Oracle Database adalah sebuah sistem database yang cukup terkenal, sistem ini telah banak digunakan oleh perusahaan-perusahaan terkenal. Oracle database bersifat komersial dan dikembangkan oleh Oracle Corporation. Oracle terbagi menjadi beberapa varian dengan tujuan dan segmen penggunaan yang bermacam-macam.


3. Microsoft Access

Microsoft Access adalah sebuah program aplikasi basis data komputer relasional yang ditujukan untuk kalangan rumahan dan perusahaan kecil hingga menengah. Aplikasi ini merupakan anggota dari beberapa aplikasi Microsoft Office.


Daftar Pustaka
http://www.semukan.com/2015/01/macam-macam-software-database.html Diakses pada tanggal 9 November 2015

Lingkup Data Pada Computer Base Information System (CBIS)

1. Hierarki Data
Hirarki data dalam proyeksinya terhadap penggunaan di komputer, merupakan bagian-bagian yang saling menghubungkan satu sama lainnya untuk membentuk suatu kumpulan informasi yang disajikan sebagai alat penggunaan yang memiliki fungsi informasi yang berbeda-beda.
Menurut Kadir (1999), secara tradisional, data diorganisasikan ke dalam suatu hirarki yang terdiri atas:
  • Elemen Data
Satuan data terkecil yang tidak dapat dipecah lagi menjadi unit lain yang bermakna. Pada data kepegawaian, elemen data dapat berupa nama pegawai, alamat, kota tempat tinggal, dan atribut lain yang menyangkut seorang pegawai. Istilah lain untuk elemen data adalah medan (field), kolom, item, dan atribut.
  • Rekaman (Record)
Gabungan sejumlah elemen data yang saling terkait. Sebagai contoh, nama, alamat, kota, dan tanggal lahir seorang pegawai dapat dihimpun dalam sebuah rekaman. Dalam sistem basis data relasional, rekaman biasa disebut dengan istilah tupel atau baris.
  • Berkas (File)
Himpunan seluruh rekaman yang bertipe sama membentuk sebuah berkas. Berkas dapat dikatakan sebagai kumpulan rekaman data yang berkaitan dengan suatu objek.

2. Pemrosesan: Batch, Online, Real Time
Batch Processing adalah suatu model pengolahan data, dengan menghimpun data terlebih dahulu, dan diatur pengelompokkan datanya dalam kelompok-kelompok yang disebut batch. Tiap batch ditandai dengan identitas tertentu, serta informasi mengenai data-data yang terdapat dalam batch tersebut.
            Pengolahan interaktif atau online adalah data langsung diproses saat itu dimasukkan, pengguna biasanya hanya harus menunggu waktu yang singkat untuk menjawab. Pengolahan online mengharuskan pengguna untuk memasok input.
            Pengolahan real time adalah bagian dari proses interaktif atau online. Input terus menerus, secara otomatis diperoleh dari sensor, misalnya yang segera diproses untuk menanggapi masukan dalam waktu sedikit mungkin. Sistem ini tidak memerlukan pengguna untuk mengontrolnya, ia bekerja secara otomatis.

3. Penyimpanan: DASD & SASD
Direct Access System Device (DASD)
Gaol (2008), mengatakan DASD atau media penyimpanan akses langsung (direct access storage device) adalah media arsip utama (file master) yang baik. Penggunaan DASD lainnya yang juga populer adalah media penyimpanan sementara yang berfungsi untuk menampung data semi-terproses. DASD dapat pula digunakan sebagai media masukan dengan cara yang sama seperti pita magnetik. DASD tidak baik untuk penyimpanan historis, karena tumpukan piringan lebih mahal daripada gulungan pita atau cartridge. Sulianta (2008), mengatakan bahwa DASD prosesnya lebih cepat dibanding SASD, karena untuk mengambil data tertentu tidak perlu dicari dari awal berurutan.

Sequential Access System Device (SASD)
Sulianta (2008), mengatakan Sequential Acess Storage Device (SASD) prosesnya lambat karena untuk mencari data tertentu harus selalu dimulai dari awal. Contoh: magnetic tape. Sudah jarang dipakai, umumnya hanya untuk backup, karena murah dan kapasitas yang besar.



Daftar Pustaka
Gaol, Jimmy L. (2008). Sistem Informasi Manajemen. Penerbit: Grasindo
http://www.gurupendidikan.com/perbedaan-batch-online-real-time-processing-method/ Diakses pada tanggal 8 November 2015
http://www.gurupendidikan.com/perbedaan-batch-online-real-time-processing-method/ Diakses pada tanggal 8 November 2015
https://www.academia.edu/8716697/Basis_Data_dan_Sistem_Basis_Data Diakses pada tanggal 8 November 2015
Kadir, A. (1999). Konsep dan Tuntunan Praktis: Basis Data. Yogyakarta: ANDI
Sulianta, F. (2008). Komputer Forensik. Jakarta: Elex Media Komputindo

Evolusi Computer Base Information System (CBIS)

1.      Berfokus pada Data: Electronic Data Processing (EDP)
Penggunaan metode automatis dalam pengolahan data komersil. Biasanya penggunaan EDP ini relatif simple, aktivitas yang berulang untuk memproses informasi dalam jumlah yang besar. Karakteristik sistem EDP adalah konsistensi pengolahan dan ketergantungan terhadap bukti pendukung elektronik (yang rentang manipulasi), sehingga audit EDP concern pada kelayakan pengendalian sistemnya (control).

2.      Berfokus pada Informasi: Sistem Informasi Manajemen (SIM)
Menurut Murdick (dalam Gaol, 2008), sistem informasi manajemen, yang memberikan informasi untuk pembuatan keputusan, berkenan dengan integrasi organisasi melalui proses manajemen. Sedangkan menurut Gaol (2008), sistem informasi manajemen adalah sebuah sistem informasi yang selain melakukan pengolahan transaksi yang sangat berguna untuk kepentingan organisasi, juga banyak memberikan dukungan informasi dan pengolahan untuk fungsi manajemen dalam pengambilan keputusan.

3.      Berfokus pada Komunikasi: Otomatisasi Kantor (Office Automation)
Menurut McLeod dan Schell (2008), otomatisasi kantor adalah penerapan otomatisasi, seperti teknologi komputer, pada pekerjaan kantor. Otomatisasi kantor dapat dilacak kembali hingga awal tahun 1960-an, ketika IBM memperkenalkan istilah pengolahan kata (word processing) untuk menyatakan suatu konsep yang menyatakan bahwa kebanyakan aktivitas kantor dipusatkan pada pengolahan kata-kata. Sedangkan Djahir dan Pratita (2014), mengungkapkan bahwa otomatisasi kantor meliputi seluruh sistem elektronik formal maupun informal yang terutama berhubungan dengan komunikasi informasi ke dan dari orang-orang di dalam maupun di luar perusahaan. Salah satu keunggulan dari OA adalah adanya fakta bahwa ia memberikan suatu sambungan komunikasi bagi orang-orang di dalam dan di luar perusahaan untuk saling berkomunikasi satu sama lain.

4.      Berfokus pada Konsultasi: Expert System

McLeod dan Schell (2008), mengatakan sistem pakar (expert system) adalah suatu program komputer yang berusaha menampilkan pengetahuan manusia yang ahli dalam bentuk heuristic. Sedangkan Kusrini (2008), mendefinisikan sistem pakar sebagai aplikasi berbasis komputer yang digunakan untuk menyelesaikan masalah sebagaimana yang dipikirkan oleh pakar. Pakar yang dimaksud disini adalah orang yang mempunyai keahlian khusus yang dapat menyelesaikan masalah yang tidak dapat diselesaikan oleh orang awam.

Daftar Pustaka
Djahir, Y., & Pratita, D. (2014). Sistem Informasi Manajemen. Yogyakarta: Deepublish
Gaol, Jimmy L. (2008). Sistem Informasi Manajemen. Penerbit: Grasindo
http://www.scribd.com/doc/140560179/SISTEM-PENGOLAH-DATA-ELEKTRONIK-docx#scribd Diakses pada tanggal 8 November 2015
Kusrini. (2008). Aplikasi Sistem Pakar: Menentukan Faktor Kepastian Pengguna dengan Metode Kuantifikasi Pertanyaan. Yogyakarta: ANDI
McLeod, R. & Schell, George P. (2008). Sistem Informasi Manajemen, Edisi 10. Jakarta: Salemba Empat
Cute Plant Dancing Kaoani