Saturday, April 4, 2015

Artikel 2: Terapi Humanistic Eksistensial

Dasar dari terapi Humanistik adalah penekanan keunikan setiap individu serta memusatkan perhatian pada kecenderungan alami dalam pertumbuhan dan pewujudan dirinya. Dalam terapi ini para ahli tidak mencoba menafsirkan perilaku penderita, tetapi bertujuan untuk memperlancar kajian pikiran dan perasaan seseorang dan membantunya memecahkan masalahnya sendiri. 
Terapi eksistensial humanistik ini sangat cocok untuk orang-orang yang mempunyai masalah-masalah berkaitan dengan ketakberdayaan, keputusan, ketakbermaknaan, dan kekosongan eksistensial serta berusaha memahami keberadaan klien dalam dunia kehidupannya. Dalam terapi eksistensial humanistik ini tidak memiliki metode yang siap pakai seperti terapi lain. Fokus terapi ini adalah pada situasi hidup klien pada saat itu, dan bukan pada menolong klien agar bisa sembuh dari situasi masa lalu. 
Namun disisi lain terapi eksistensial humanistik juga merekomendasikan beberapa teknik khusus seperti menghayati keberadaan dunia objektif dan subjektif klien, pengalaman pertumbuhan simbolik (suatu bentuk interpretasi dan pengakuan dasar tentang dimensi-dimensi simbolik dari pengalaman yang mengarahkan pada kesadaran yang lebih tinggi, pengungkapan makna, dan pertumbuhan pribadi). Proses terapeutik meliputi tiga tahap, yaitu;
  1. Terapis membantu klien dalam mengidentifikasi dan mengklarifikasi asumsi mereka terhadap dunia. Klien diajak mendefinisikan cara pandang agar eksistensi mereka diterima. Terapis mengajarkan mereka bercermin pada eksistensi mereka dan meneliti peran mereka dalam hal penciptaan masalah dalam kehidupan mereka.
  2. Klien didorong agar bersemangat untuk lebih dalam meneliti sumber dan otoritas dari sistem mereka. Semangat ini akan memberikan klien pemahaman baru dan restrukturisasi nilai dan sikap mereka untuk mencapai kehidupan yang lebih baik dan dianggap pantas.
  3. Berfokus pada untuk bisa melaksanakan apa yang telah mereka pelajari tentang diri mereka. Klien didorong untuk mengaplikasikan nilai barunya dengan jalan yang kongkrit. Klien biasanya akan menemukan kekuatan untuk menjalani eksistensi kehidupannya yang memiliki tujuan.
Tujuan Terapi Eksistensial Humanistik
  • Membantu individu menemukan nilai, makna, dan tujuan hidup manusia sendiri.
  • Menyajikan kondisi-kondisi untuk memaksimalkan kesadaran diri dan pertumbuhan.
  • Menghapus penghambat-penghambat aktualisasi potensi pribadi
  • Membantu klien menemukan dan menggunakan kebebasan memilih dan bertanggung jawab atas arah kehidupan sendiri.
  • Agar klien mengalami keberadaannya secara otentik dengan menjadi sadar atas keberadaan dan potensi-potensi serta sadar bahwa ia dapat membuka diri dan bertindak berdasarkan kemampuannya. Terdapat tiga karakteristik dari keberadaan otentik: (1) menyadari sepenuhnya keadaan sekarang, (2) memilih bagaimana hidup pada saat sekarang, dan (3) memikul tangung jawab untuk memilih.
Efektivitas Terapi Eksistensial Humanistik
Dalam pelaksanaanya terapi ini memiliki beberapa kelebihan, yaitu terapi ini dapat lebih fokus pada masalah klien, lebih membebaskan klien, tidak kaku dalam melaksanakan terapi, serta lebih membuat klien menemukan caranya sendiri untuk menangani masalahnya. Namun hal ini juga menjadi kelemahan terapi ini karena tidak menggunakan metode yang khusus siap pakai, sehingga terapi ini tidak berstruktur dan terlalu terbuka. Sehingga dapat menimbulkan kebingungan, perasaan ketidakpastian serta kecemasan bagi klien-klien yang mengharapkan keamanan dalam kehidupan yang mudah.


Daftar Pustaka
Riyanti Dwi, B.P., dan Hendro Prabowo. (1998). Psikologi Umum 2. Jakarta: Universitas Gunadarma
https://www.scribd.com/doc/247451809/TERAPI-EKSISTENSIAL-HUMANISTIK

No comments:

Post a Comment

Cute Plant Dancing Kaoani