Wednesday, January 1, 2014

Psikologi dan Internet Dalam Lingkup Interpersonal

A. Sejarah Komunitas Online
Sebelumnya mungkin kita sudah sering sekali mendengar kata komunitas sosial (social network) di dalam dunia pendidikan ataupun di dalam pergaulan sehari-hari, akan tetapi tahu kah kita tentang sejarah komunitas sosial itu ?? Oke berikut adalah beberapa sejarah yang saya tahu tentang komunitas sosial (social network)  :

 Tahun 1997 Muncul situs jejaring sosial pertama yaitu Sixdegree.com walaupun sebenarnya pada tahun 1995 terdapat situs Classmates.com yang juga merupakan situs jejaring sosial namun, Sixdegree.com di anggap lebih menawarkan sebuah situs jejaring sosial di banding Classmates.com


Tahun 1999 Muncul situs untuk membuat blog pribadi, yaitu Blogger. situs ini menawarkan penggunanya untuk bisa membuat halaman situsnya sendiri. sehingga pengguna dari Blogger ini bisa memuat hal tentang apapun. termasuk hal pribadi ataupun untuk mengkritisi pemerintah. sehingga bisa di katakan blogger ini menjadi tonggak berkembangnya sebuah Media sosial.
 

 Kaskus lahir pada tanggal 6 November 1999 oleh tiga pemuda asal Indonesia yang sedang melanjutkan studi di Seattle, Amerika Serikat. Mulanya Kaskus yang dikembangkan oleh Andrew, Ronald, dan Budi ini dibuat untuk memenuhi tugas kuliah mereka. Konsep awal Kaskus sebenarnya adalah situs yang mampu mengentaskan dahaga mahasiswa Indonesia di luar negeri akan kampung halaman melalui berita-berita Indonesia.Situs www.kaskus.us pada saat ini dikelola oleh PT. Darta Media Indonesia. Anggotanya, yang pada saat ini berjumlah lebih dari 2.000.000 member, tidak hanya berdomisili dari Indonesia namun tersebar juga hingga negara lainnya. Pengguna Kaskus umumnya berasal dari kalangan remaja hingga orang dewasa.
 Tahun 2002 Berdirinya Friendster, situs jejaring sosial yang pada saat itu menjadi booming, dan keberadaan sebuah media sosial menjadi fenomenal akibat ledakan para penggunanya.
Tahun 2003 Berdirinya LinkedIn, tak hanya berguna untuk bersosial, LinkedIn juga berguna untuk mencari pekerjaan, sehingga fungsi dari sebuah Media Sosial makin berkembang.
 
 Tahun 2003 Berdirinya MySpace, MySpace menawarkan kemudahan dalam menggunakannya, sehingga myspace di katakan situs jejaring sosial yang user friendly.
 
Tahun 2004 Lahirnya Facebook, situs jejaring sosial yang terkenal hingga sampai saat ini, merupakan salah satu situs jejaring sosial yang memiliki anggota terbanyak.

 
 Tahun 2006 Lahirnya Twitter, situs jejaring sosial yang berbeda dengan yang lainnya, karena pengguna dari Twitter hanya bisa mengupdate status atau yang bernama Tweet ini yang hanya di batasi 140 karakter.
 
 Tahun 2011 Lahirnya Google+, google meluncurkan situs jejaring sosialnya yang bernama google+, namun pada awal peluncuran. google+ hanya sebatas pada orang yang telah di invite oleh google. Setelah itu google+ di luncurkan secara umum.


B. Polarisasi Dalam Internet - Polarisasi Kelompok
Berdasarkan perbedaan status, keadaan, kepribadian, dan kebiasaan para pengguna internet umumnya akan terbentuk kelompok-kelompok atau forum-forum yang memiliki tujuan masing-masing. Pengelompokan di internet juga dapat berasal dari fasilitas internet yang beragam seperti beragamnya layanan yang disediakan internet seperti fasilitas jejaring sosial, fasilitas streaming, fasilitas berbagi informasi, fasilitas unggah dan unduh, fasilitas jual beli, fasilitas cloud software, dan sebagainya. Hal tersebut dapat kita katakan sebagai sebuah polarisasi internet, yang daripadanya akan terbentuk kelompok-kelompok pengguna.

Sebagai contoh polarisasi yang diakibatkan oleh fasilitas internet adalah pembentukan kubu para pengguna. Misalkan anda adalah pengguna layanan jejaring sosial dibawah.

Maka disadari atau tidak anda sudah ikut terpolarisasi dan menjadi bagian dari salah satu kelompok pengguna salah satu fasilitas jejaring sosial diatas. Karena tanpa disadari anda akan mengatakan hal seperti “Hai kamu sudah mendapatkan materi yang aku share di facebook” atau “Periksa tweet saya ya, mungkin kamu akan terkejut” dan anda akan mengatakan hal yang demikian hanya dengan orang yang memiliki akun di jejaring sosial yang sama karena tidak mungkin anda menyuruh orang yang hanya memiliki akun facebook untuk menanggapi tweet anda maupun sebaliknya terkecuali telah dilakukan proses sinkronisasi daiantara keduanya.

Selain itupun polarisasi dapat terjadi karena perbedaan layanan pada internet seperti :

1. Jejaring Sosial
Disini user dapat berbagi informasi dan data pribadi maupun berbagi pengetahuan dengan teman yang menggunakan jejaring sosial yang sama. Seperti munculnya sekelompok pengguna facebook atau twitter.
2. Streaming
Dengan fasilitas streaming user dapat berbagi video mereka, serta dapat mengomentari serta me-rating video sendiri maupun orang lain yang mengupload videonya ke situs streaming tersebut.
3. Forum Komunitas Maya
Forum Komunitas maya adalah proses polarisasi internet yang paling jelas terlihat, karena didalamnya jelas terlihat sekumpulan orang dengan kesamaan tertentu seperti kesamaan tempat tinggal, status, hobi, serta kepribadian.
4. Cloud Storage
Fasilitas cloud storage juga merupakan salah satu aspek yang terlibat dalam polarisasi internet. Beberapa user biasanya lebih memilih menggunakan beberapa situs storage lokal yang meminimalisasi waktu unduh dan unggah sementara yang lainnya memilih situs storage luar yang memiliki kapasitas besar.
5. Surel
Surel atau surat elektronik adalah fasilitas penyedia surat-menyurat elektronik (e-mail). Walaupun terdapat kelompok pengguna dalam fasilitas surel, hal ini tidak menutup pengguna fasilitas surel provider lain berkomunikasi dengan kita.
6. Blog
Dengan fasilitas blog, user dapat membagi informasi tentang berbagai hal kepada pembaca blog tersebut. Di internet terdapat beberapa situs yang menyediakan jasa penyediaan blog seperti Blogspot, WordPress, Ngeblogs dan sebagainya.
7. Milist
Milist atau kependekan dari Mailing list memiliki fungsi sebagai penyedia kelompok diskusi online secara real time. Di dalam milist terdapat kelompok-kelompok yang dibagi berdasarkan topic yang dibicarakan dalam kelompok.
8.Chatting dan Teleconference
Layanan chatting dan teleconference dapat digunakan user untuk mengobrol dengan user lain secara real time, bahkan dengan teleconference user dapat bertatap muka dengan user lain secara real time.

Dengan adanya polarisasi internet berdasarkan kegunaanya dapat terjadi pengelompokkan. Baik kelompok yang memiliki tujuan ataupun sebuah kelompok orang yang memiliki kesamaan nasib atau pilihan. Polarisasi internet bahkan dapat terjadi pada sekelompok orang yang secara tidak sadar menggunakan google sebagai search engine, memang tidak ada hubungan/ komunikasi antara mereka namun orang dapat memandang bahwa mereka adalah pengguna google atau “kelompok” orang yang menggunakan web browser google.
Selain itupun dalam dunia maya terdapat forum yang dimana setiap anggotanya menyadari mereka adalah bagian dari forum itu atau bagian dari kelompok itu. Contohnya adalah pengguna forum kaskus yang akan melabelkan setiap anggotanya sebagai kaskusers. Serta dalam kelompok tersebut biasanya terdapat suatu aturan yang tertulis maupun yang berupa tata krama yang merupakan aturan bagi kelompok tersebut dalam bertindak dan berbuat, seperti pelarangan memberikan komentar berbau SARA, flaming, atau spam di suatu thread (artikel)yang merupakan aturan tertulis serta kata sapaan “gan” atau “sis” yang digunakan anggota forum dalam berkomunikasi sesama anggota.


C. Kelompok Unik dalam Internet
 Di dalam dunia internet terdapat banyak sekali kelompok-kelompok atau biasa yang disebut dengan komunitas (fanbase) dari kelompok musik, kelompok jual beli barang, kelompok sosial, dsb. Ini sangat bermanfaat bagi si pengguna karena mulai dari dunia maya kita dapat mengenal satu sama lain orang-orang yang mempunyai hobi dan kebiasaan yang sama, orang-orang yang tadinya tidak kita kenal tetapi dengan adanya kelompok unik ini melalui internet kita dapat bersosialisasi dengan anggota-anggota lain. Hobi yang sama, mempunyai barang yang hampir sama karena sama-sama memiliki rasa kekaguman sehingga apapun barangnya, bagaimanapun bentuk dan cara menggunakannya kalau sudah terlanjur suka dan kagum pasti akan terus-menerus dicari, bahkan ada yang sampai mencari barang yang dia suka dia dengan keberaniannya serta niat yang sangat tinggi sampai ke luar negeri. Ini mungkin ada beberapa contoh analisa tentang kelompok-kelompok unik dalam Internet.

D. Kelompok Kerja & Brainstorming Elektronik
Brainstorming kelompok
Osborn membayangkan kelompok sekitar 12 peserta, termasuk para ahli dan pemula. Peserta didorong untuk memberikan jawaban liar dan tak terduga. Ide tidak menerima kritik atau diskusi. Kelompok ini hanya menyediakan ide-ide yang dapat mengakibatkan solusi dan menerapkan tidak ada penilaian analitis untuk kelayakan. The penilaian dicadangkan untuk kemudian hari.
Penelitian tentang teknik brainstorming telah menunjukkan bahwa face-to-face kelompok musyawarah tidak boleh digunakan untuk menghasilkan ide-ide kreatif kecuali tindakan pencegahan khusus diambil. Harus dilakukan tindakan pencegahan untuk meminimalkan memblokir produksi, ketakutan evaluasi, pencocokan sosial, dan santai sosial. [3] [penuh rujukan?] (1957) Osborn aturan dasar untuk brainstorming yang efektif harus digunakan dalam hubungannya dengan persyaratan sebagai berikut diusulkan oleh Paulus dan Brown (2007):
1. Menempel pada Aturan: Anggota kelompok brainstorming harus dilatih untuk mengikuti aturan brainstorming. Jika aturan ini dilanggar, anggota harus diberi umpan balik.
2. Perhatikan Ideas Semua orang: Anggota harus terkena ide orang lain agar brainstorming untuk menjadi efektif. Teknik dapat mencakup ide-ide listing di papan, meminta anggota untuk mengulang ide orang lain, dll
3. Campur Pendekatan individu dan kelompok: Anggota harus diberi kesempatan untuk merekam ide-ide mereka secara individual selama dan setelah sesi brainstorming. Otak-menulis adalah teknik yang menyelesaikan ini dengan meminta para anggota untuk menuliskan ide-ide di atas kertas, dan kemudian lulus kertas kepada orang lain yang menambahkan ide-ide mereka ke dalam daftar.
4. Ambil Breaks: Anggota rutin harus mengambil istirahat dari kelompok pengaturan dalam rangka untuk berpikir dalam diam.
5. Jangan Rush: Anggota harus diberikan banyak waktu untuk menyelesaikan tugas di tangan. Kelompok yang bekerja di bawah tekanan menghasilkan lebih banyak pekerjaan awalnya, tetapi kualitas pekerjaan lebih rendah daripada jika mereka telah menghabiskan lebih banyak waktu pada tugas.
6. Bertahan: Anggota harus tetap fokus pada tugas, dan terus bertahan pada tugas bahkan melalui periode rendahnya produktivitas.
7. Memfasilitasi Sesi: Anggota upaya ‘harus dikoordinasikan oleh seorang pemimpin diskusi yang terampil. Pemimpin ini dapat mendesak anggota pada, memperbaiki kesalahan mereka, menyediakan mereka dengan standar yang jelas, dan mencatat semua ide-ide yang muncul selama sesi brainstorming.

E. Mengembangkan Kepercayaan dalam Tim Virtual
Tim virtual adalah tim yang menggunakan teknologi komputer untuk menyatukan anggota-anggota yang terpisah secara fisik guna mencapai tujuan bersama. Tim virtual dapat melakukan berbagi informasi, membuat berbagai keputusan, dan menyelesaikan tugas.

Tiga faktor utama yang membedakan tim virtual dari tim yang bertemu muka secara langsung adalah:
1.      Ketiadaan isyarat-isyarat paraverbal dan non verbal
2.      Konteks sosial yang terbatas
3.      Kemampuan untuk mengatasi keterbatasan waktu dan ruang

Tim virtual sering kali mengalami hubungan sosial yang kurang baik dalam berinteraksi langsung antaranggota. Tim virtual cenderung lebih berorientasi pada tugas dan lebih sedikit bertukar informasi secara sosial-emosional.

F. Psikologi Ketertarikan INterpersonal dalam Internet
Penyebab daya tarik antara individu yang satu dengan yang lainnya adalah :
1.   Kedekatan fisik
2.   Kesamaan pendapat dan kepribadian, minat dan pengalaman, gaya interpersonal
3.   Adanya rasa suka secara timbal balik (reciprocal liking)
4.   Daya tarik fisik.
TEORI-TEORI KETERTARIKAN INTERPERSONAL
1.      Social Exchange TheoryGagasan bahwa perasaan orang tentang suatu hubungan tergantung pada persepsinya mengenai hasil positif (rewards) dan ongkos (costs) hubungan, jenis hubungan yang mereka jalani, dan kesempatan mereka untuk memiliki hubungan yang lebih baik dengan orang lain.
2.      Equity Theory: Gagasan bahwa orang akan bahagia dengan hubungan yang dijalinnya bila pengalaman rewards dan costs dan kontribusi antara dua belah pihak diperkirakan seimbang.

G. Hambatan Psikologi dalam Interpersonal online-relation
Hambatan dapat diartikan sebagai halangan atau rintangan yang dialami (Badudu-Zain, 1994:489), Dalam konteks komunikasi dikenal pula gangguan (mekanik maupun semantik), Gangguan ini masih termasuk ke dalam hambatan komunikasi (Effendy, 1993:45), Efektivitas komunikasi salah satunya akan sangat tergantung kepada seberapa besar hambatan komunikasi yang terjadi.
Didalam setiap kegiatan komunikasi, sudah dapat dipastikan akan menghadapai berbagai hambatan. Hambatan dalam kegiatan komunikasi yang manapun tentu akan mempengaruhi efektivitas proses komunikasi tersebut. Karena pada pada komunikasi massa jenis hambatannya relatif lebih kompleks sejalan dengan kompleksitas komponen komunikasi massa. Dan perlu diketahui juga, bahwa komunikan harus bersifat heterogen.

H. Perilaku Negatif falam Interpersonal online-relation
1. Kebebasan mengakses situs-situs buruk (situs porno)
Dengan kemudahan akses dalam berinternet, banyak situs-situs yang secara sengaja atau tidak sengaja terdapat banner atau iklan yang menampilkan gambar porno. Hal ini mengakibatkan seorang netter bisa melihat gambar-gambar yang seharusnya tidak boleh dilihat, apalagi situs yang terdapat banner iklan gambar porno diakses oleh jutaan orang diseluruh dunia terutama anak-anak di bawah umur atau anak remaja. Ini juga yang menyebabkan banyak anak di bawah umur atau anak remaja yang melakukan hal negatif dengan lawan jenisnya akibat melihat situs-situs porno dan banyak terjadi hamil di luar nikah.  Perilaku ini yang seharusnya tidak dilakukan dan solusinya adalah sebagai orang tua membimbing dan memberitahu anak-anaknya agar tidak berperilaku negatif dalam mengakses internet terutama untuk tidak mengakses situs-situs yang buruk (situs porno).
2. Perilaku negatif yang menimbulkan sikap SARA
Kurang adanya norma dan etika ketika kita berkomunikasi bisa saja menimbulkan ucapan atau sikap yang nantinya akan merujuk kepada arah yang menjelekkan suku, agama, atau ras. contoh ketika kita berkunjung kesuatu situs yang berisikan informasi-informasi, kita bisa melihat komentar yang ada, kadang kita bisa melihat komentar yang pro dan kontra. Biasanya komentar yang kontra dengan informasi tersebut menjelek-jelekkan atau berbicara yang tidak sewajarnya. Selain itu ketika kita berkomunikasi via social network seperti facebook, twitter, dll kadang kita melihat status teman kita yang berisikan tulisan yang tidak seharusnya dishare ke public yang bisa mengakibatkan opini buruk bagi yang membacanya.
Solusi dalam hal ini adalah gunakanlah bahasa yang baik, benar dan gunakanlah norma-norma dan etika ketika kita melakukan interaksi (dalam hal ini berkomunikasi secara online) dan janganlah kita berperilaku negatif karena hanya memalukan diri kita sendiri dan apa yang kita lakukan negatif berarti mencerminkan diri kita secara ga langsung orang yang negatif juga. Jadi, lakukanlah hal yang positif dan bermanfaat dalam berkomunikasi agar tidak menimbulkan sikap SARA.

I. Computer Supported Cooperative Work
Istilah Computer Supported Cooperative Work (CSCW) pertama kali digunakan oleh Irene Greif dan Paul M. Cashman pada tahun 1984, pada sebuah workshop yang dihadiri oleh mereka yang tertarik dalam menggunakan teknologi untuk memudahkan pekerjaan mereka. Pada kesempatan yang sama pada tahun 1987, Dr. Charles Findley mempresentasikan konsep collaborative learning-work. Menurut, CSCW mengangkat isu seputar bagaimana aktivitas-aktivitas kolaboratif dan koordinasi didalamnya dapat didukung teknologi komputer. Beberapa orang menyamakan CSCW dengan groupware, namun yang lain mengatakan bahwa groupware merujuk kepada wujud nyata dari sistem berbasis komputer, sedangkan CSCW berfokus pada studi mengenai kakas dan teknik dari groupware itu sendiri, termasuk didalamnya efek yang timbul baik secara psikologi maupun sosial.
Salah satu bentuk umum konseptualisasi sistem CSCW adalah dengan mengamati konteks dari penggunaan sistem tersebut. Contohnya adalah matriks CSCW, yang diperkenalkan pertama kali pada tahun 1988 oleh Johansen; dan juga muncul pada. Matriks dimaksud membagi konteks sebuah "work" ke dalam dua dimensi yakni waktu dan lokasi. Dimensi waktu dibagi menjadi kolaborasi yang dilakukan pada waktu yang bersamaan (sinkron), atau berbeda (asinkron). Dimensi lokasi dibagi menjadi kolaborasi yang dilakukan pada tempat yang sama, atau tempat yang terdistribusi.


No comments:

Post a Comment

Cute Plant Dancing Kaoani